Aku dengan teh biru di dalam teko kaca,
kamu dengan kopi hitam yang kamu racik dengan mahir.
Masih tercium aroma parfum yang sama setelah sekian lama,
lalu aku dan kamu duduk berhadapan di sebuah meja.
Sedikit demi sedikit menyeruput minuman favorit,
sambil membicarakan rumah impian yang akan kita rakit.
Aku yang kemudian fokus dengan laptop dan telepon genggam,
tanpa kamu yang sedang keluar untuk bertemu puluhan orang.
Beberapa jam dihabiskan untuk berurusan dengan pekerjaan,
sampai tidak ada lagi cahaya masuk dari sela jendela,
sampai muncul titik-titik minyak di permukaan wajah kita,
sampai tiba waktunya untuk memberi makan peliharaan tercinta.
Malam ini, giliranku yang masak untuk kita berdua.
Setelah sekian lama, akhirnya kita makan ikan mentah,
kusiapkan pula nasi hangat, sayuran segar, dan anggur merah.
Seperti biasa, kamu lebih cepat menghabiskan makananmu.
Di sebelahmu ada aku yang sedang mengunyah makananku,
sambil mendengar cerita-ceritamu yang lucu itu.
Aku senang, malam ini tidak ada pekerjaan tambahan.
Kita melanjutkan film yang telah tertunda selama sebulan.
Aku dan kamu mengenakan piyama dengan warna senada,
berlindung di bawah selimut yang hangat, hanya berdua.
Udara di luar cukup dingin, jadi aku minta dipeluk.
Sesekali, kamu mengusap kepalaku dengan lembut.
Begini terus ya, sampai kita jadi buyut.
source: pinterest.com |
0 Komentar